Sabtu, 28 November 2020

Tentang Menyusui #1

 


Jadi, #ceritaibukindah kali ini #tentangmenyusui

Berhubung anakku kedua sudah 6 bulan, udah “agak sedikit” ilang was-wasnya, bolehlah aku cerita ya.

Sekedar sharing aja.

Pengalaman menyusui kedua anakku.

#KinantiMaiza

Anak pertama #kinantimaiza itu cuman bisa minum ASI sampai umur 4 bulan aja. Kenapa? Karena ASIku gak banyak jumlahnya .  Sebenernya di kasus anak kedua #kinarianninda juga sama kasusnya. ASIku jumlahnya gak sebanyak ibuk2 lainnya (menurutku)  yang sekali pompa bisa sampai ratusan mili. Sedangkan diriku sekali pompa (cuman) 80-120 ml. Durasi pompa 15-20 menit. Ahtapi dijalanin sampai 6 bulan ini alhamdulilah #kinarianninda lulus ASI Eksklusif pertama. Tinggal usaha lagi semoga bisa sampai 2 tahun. Tapi kalo misal enggak pun aku gak maksain.

Drama Menyusui Anak Pertama

Balik lagi ke cerita soal ASI nya #kinantimaiza, aku inget dulu soalnya aku kurang baca kurang pengetahuan soal ASI dan Menyusui. Padahal aku rajin buka sosmed lho. #eh tapi kok tetep aja kurang. Persiapannya  menyusui  harusnya udah belajar sejak hamil.  Itu yang gak aku lakukan ketika aku hamil #kinantimaiza. Jadilah #kinantimaiza cuman naik 200gr sebulan. Padahal dia nyusu. Tapi gak kenyang. Kasian liat bentukannya bun. Kurus. Mata cekung. Dia ngempeng doang. Mana kalo laper nangisnya kenceng. Gak sabaran gitu karena udah keburu laper.

Udahlah aku ke dokter laktasi, udah panggil konselor ASI (AIMI) tapi tetap tidak membuahkan hasil maksimal. Udalah coba asi booster ini itu, makan ini itu, tetap tidak berhasil. Ada lecet putting, stres ditinggal suami kerja, jetlag dirumah karena cuti 3 bulan ga kemana-mana, bikin tambah aku tidak bisa menyusui. Produksi ASI juga gak maksimal. Ahya, aku ingat  kenapa aku ga berhasil menyusui di anak pertama karena aku punya putting flat. Jadi agak susah gitu.

Akhirnya susu formula deh jalan pintasnya. Dan jangan ditiru ya bun, diriku pake Susu Formula tanpa konsultasi dokter dulu. Asal ambil susu di supermarket  sehabis pulang dari dokter lakstasi malah. Ya karena aku tanya, kalo tidak berhasil solusinya apa dok? Dijawab SUSU FORMULA ya sudah, suami tanpa ba bi bu pulang dari dokter laktasi mampir beli susu. Sebenernya bukan asal ambil sih, tapi udah survey atau baca-baca dulu.  Dasar pemilihannya apa? Yang sesuai kemampuan kantong kita aja. *hehehe* Dan alhamdulilahnya, #kinantimaiza cocok. Tanpa diare, batuk atau alergi apapun. Jadi kita teruskan sambil aku tetap pompa asi bun. Sampailah #kinantimaiza umur 4 bulan. Setelah itu, udah ga mompa asi lagi. Full Susu Formula.

#KinarianNinda

Nah kalo anak kedua ini agak beda, karena belajar dari pengalaman makanya sejak hamil udah mulai tuh baca-baca cari info soal menyusui. Jadilah sedikit berwawasan dan tidak mudah tergoyahkan. Termasuk mitos dan fakta seputar menyusui. Kok ya ndilalahnya si anak juga anteng. Jadi begitu sekamar habis lahiran, dia langsung belajar nyusu. Ditambah putting udah gak terlalu flat (efek anak pertama mompa asi kali ya) jadilah #kinarianninda bisa langsung menyusui. Dramanya karena anak kedua kuning, trus HB rendah juga jadilah kepisah sebentar, diriku mompa asi buat dikasih ke anaknya. Sekali mompa waktu itu gak banyak bun, cuman 10 ml kali ya. Durasi 15 menit. Tapi tetep dijabanin demi si anak bayik kan.

Drama Menyusui Anak Kedua

Alhamdulilah sampai sekarang, #kinarianninda masih menyusui bun. Tapi tetap dengan drama yang berbeda tentunya. Apa aja dramanya selain si adek harus transfusi darah karena HB rendah.

  1. Pompa ASI, diriku akhirnya sewa pompa asi dikarena pompa yang saya punya ternyata kurang “nendang”, alhasil pengeluaran ekstra bulanan ya.
  2. ASI Booster, entah kenapa diriku masih kemakan iklan bun. Dari yang lokal sampai yang import kebeli. Meski cuman sharing jar ya alias paket hemat beli satuan bun. *hehehe*
  3. Jumlah ASI yang stag, terlihat dari hasil perahan yang segitu gitu aja membuatku sempet menyerah dan udah bersiap buat ngasih sufor ke ninda, alhamdulilah aku disupport pengelola daycarenya ninda. Seberapapun ASIP yang aku kasih, selalu cukup untuk Ninda sampai sore menjelang dia dijemput. Meski setelah itu, dia nyusunya kenceng pulak.

Berdasarkan cerita tadi, kesimpulan yang bisa kupahami diantaranya adalah seperti ini moms:

  1. Bahwa belajar tentang ASI dan MENYUSUI itu penting disaat kita sedang hamil. Ternyata menyusui  itu perlu dipelajari, ada ilmunya. Tentang produksi ASI, tentang posisi menyusui, tentang Tounge Tie, dan lain lain…harus dipelajari dengan cara banyak membaca, banyak mencari informasi. Di sosial media pun banyak dari akun-akun konselor asi sampai brand pendukung asi/menyesui pun seringkali share tentang ilmu menyusui.
  2. Bahwa banyak yang mengalokasikan prioritas tentang bagaimana cara MELAHIRKAN NORMAL dan PREPARE BARANG  buat lairan. Itu yang aku alami. Buku tentang hipnobirthing , buku tentang mengasuh anak bayi, aku punya..tapi buku tentang menyusui aku tak punya. CAMMANA AKU INI!! *hehehe*
  3. Dan menyusui itu adalah proses belajar terus menerus. Bukan hanya fokus ke 6 bulan pertama aja. Padahal belajar menyusui itujuga start awal belajar parenting moms. Belajar tentang mengenali perilaku dan kebutuhan bayi.
  4. Aku beruntung melahirkan di Rumah Sakit yang tenaga kesehatannya mendukung ibu menyusui. Diajarinlah aku bagaimana menyusui meski hanya terbatas ya,pun pemahamanku sebagai ibu baru juga terbataspun. Tapi termasuk yang beruntung dibanding temen-temen lain yang Rumah Sakit dan Nakesnya malah tidak mendukung ibu untuk menyusui. Jadi lingkungan juga salah satu hal yang penting untuk mendukung kesuksesan ibu menyusui.

Hamil, melahirkan dan menyusui itu SEPAKET, Tuhan menciptakan bayi sepaket dengan asupannya. Produksi ASI sudah dimulai sejak hamil. Dan sejak hamil pulakah tubuh dan payudara kita sudah disiapkan Tuhan untuk menyusui. Itulah kenapa seharusanya menyusui itu alamiah. Tapi mungkin ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Stress Baby Blues, lingkungan yang gak kondusif kadang jadi kendala.

Untuk seluruh ibu-ibu menyusui yang sedang berjuang untuk bisa menyusui anaknya, bersabarlah dan semangat. Kita pasti bisa

*pun dengan saya yang masih terus belajar untuk bisa menyusui #kinarianninda hingga pada masanya anaknya udah gak mau nyusu. AMIN

Episode pertama #ceritaibukindah cukupkan disini dulu, kita nanti lanjutkan lagi ceritanya, masih dengan cerita #tentangmenyusui  ya…staytune pokoknya. Follow instagram #ibukindah di @oliphoph karena kadang suka gak posting di Blog tapi seringnya nyampah di IG Story *hehehe*