 |
gerakan sperma |
|
|
|
Kemaren (09 September) sekitar jam 10an, saya dan suami melangkahkan kaki ke Prodia Jl. Bintaran. Terus terang, ini pertama kalinya saya ke Lab Prodia di Jogja.
Kalo di Semarang, sudah beberapa kali. Itupun hanya mengantarkan Ibu dan Bapak saya periksa. Tapi sebagai "pemeriksa", ya baru kali ini!
Bukan sebagai "pemeriksa" sih , tepatnya "teman pemeriksa" #halah
*abaikanbagianini
Saya nemenin suami yang "mendadak penakut" dan minta ditemenin
*hihihi
Tapi jujur, kalo saya diposisi suami juga mungkin akan merasakan hal yang sama. Ini pengalaman baru buat kami.
Saya dan suami gak dateng bebarengan. Kami berangkat sendiri-sendiri. Bertemu di Prodia serasa kita sedang akan COD gitu deh #halah
*abaikanbagianinijuga
Disana saya disambut ramah oleh mbak-cantik-yang-sedang-hamil-berbaju-abu-abu.
Mbak itu menanyakan keperluan saya dan saya jawab bahwa saya direkomendasi oleh dokter Anisah untuk melakukan analisis sperma. Saya sambil menyodorkan kertas resep yang dibungkus amplop kecil dan di staples (oleh dokter Anisah).
Mbak-cantik-yang-sedang-hamil-berbaju-abu-abu tadi sempet kaget, dan bilang kalo untuk analisa sperma ada syaratnya. Dia menjelaskan kalo harus puasa berhubungan dulu. Saya pun menjelaskan, saya dan suami sudah puasa berhubungan kurang lebih 3 hari. Dan itu juga atas saran dokter Anisah.
Selepas itu, dia memberikan saya sebuah wadah bening bertutup warna kuning. Saya tau itu adalah wadah tempat sperma suami saya. Lalu dia menunjukan sebuah ruang (bertuliskan ruang USG) agar suami bisa masturbasi. Saya diajak masuk juga sama suami. Jadi saya berdua didalam ruangan itu.
Eng..ing..eng..